LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN)
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta mengetahui pengertian dan tipologi kepemimpinan.
2. Peserta memahami fungsi pemimpin.
3. Peserta mengetahui dan mampu meneladani kepemimpinan Rasulullah
A. PENDAHULUAN
Leadership (kepemimpinan) merupakan masalah yang sangat penting dalam manajemen. Bahkan ada yang menilai bahwa kepemimpinan adalah merupakan jantungnya atau intinya manajemen. Leaership (kepemimpinan) adalah kemampuan untuk dapat menggerakkan dan membina orang atau kelompok orang-orang, sehingga mau berbuat/berkarya secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan administrasi.
Leadership dan manajemen bisa sama dan bisa berbeda. Dapat dikatakan bahwa semua leader dalah manajer, tetapi tidak semua manajer menjadi leader. Manajer biasanya menggunakan kekuasaan yang melekat pada jabatannya atau organisasinya untuk memimpin orang. Sedangkan seorang leader biasanya mempengaruhi orang lain dengan gaya dan keahliannya memimpin tanpa mengendalikan kekuasaan. Oleh sebab itu pada setiap proses leadership (kepemimpinan) pasti ada seorang leader karena pada dasarnya leader itu sendiri yang menjalankan proses leadership (kepemimpinan).
Adapun konsepsi mengenai kepemimpinan harus selalu dikaitkan dengan tiga hal penting, yaitu:
Kekuasaan
Adalah kekuatan, otoritas dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu
Kewibawaan
Adalah kelebihan, keunggulan, keutamaan, sehingga orang mampu mengatur orang lain. Sehingga orang tersebut patuh pada pemimpin, dan bersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.
Kemampuan
Segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan ketrampilan tehnis maupun sosial, yang dianggap melebihi dari kemampuan anggota biasa.
B. TEORI MUNCULNYA PEMIMPIN
Munculnya seorang pemimpin dikategorikan dalam 3 (tiga) teori, yaitu :
1. Teori Genetis
Teori genetis menyatakan sebagai berikut :
o Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi dilahirkan menjadi pemimpin karena bakat-bakatnya sejak lair.
o Ditakdirkan lahir menjadi pemimpin, dalam situasi kondisi yang bagaimanapun juga.
o Teori ini biasanya dianut dan hidup dikalangan kaum bangsawan.
2. Teori Sosial
Teori Sosial (Lawan dari teori genetis) menyatakan sebagai berikut :
o Pemimpin-pemimpin itu harus disipakan dan di bentuk, tidak terlahir saja.
o Setiap orang bisa menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan.
3. Teori Ekologi
Teori Ekologi (muncul sebagai reaksi dari kedua teori tersebut) menyatakan sebagai berikut :
Seorang akan suskses menjadi pemimpin, bila sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui mengalaman dan usaha pendidikan, juga sesuai dengan tuntutan lingkunganya.
C. TIPOLOGI KEPEMIMPINAN
Pemimpin itu mempunyai sifat, temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang unik, khas, sehingga tingkah laku dan gayanya sendiri yang membedakan dirinya dari orang lain. Gaya dan tipe hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya. Sehingga muncullah beberapa tipologi kepemimpinan sebagai berikut :
1. TIPE KHARISMATIK
Tipe pemimpin kharismatik ini memiliki daya tarik dan wibawa yang luar biasa, sehingga mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar. Dia dianggap mempunyai kekuatan ghaib yang diperolehnya dari kekuatan Yang Maha Esa.
2. TIPE PATERNALISTIS (kebapakan)
Dengan ciri-cirinya antara lain :
a. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang belum dewasa.
b. Bersikap terlalu melindungi.
c. Selalu bersikap mau tahu dan maha benar.
3. TIPE MILITERISTIS
Tipologi ini mempunyai ciri-ciri antara lain :
a. Lebih banyak menggunakan sistem perintah terhadap bawahannya.
b. Menuntut adanya disiplin keras dan kaku dari bawahannya.
c. Tidak menghedaki saran-saran dan kritik dari bawahannya.
d. Komunikasi hanya berlangsung searah saja.
4. TIPE OTOKRATIS
Kepemimpinan otokrat mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang selalu harus dipatuhi. Pemimpinnya selalu mau berperan sebagai “pemain tunggal”.
5. TIPE LAISSER FAIRE
Pada tipe kepemimipinan Laisser faire sang pemimpin praktis tidak memimpin, sebab dia memberikan kelompoknya berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggungjawab harus dilakukan oleh bawahannya. Dia merupakan pimpinan simbol, dan biasanya tidak memiliki ketrampilan teknis. Sebab duduknya sebagai pimpinan biasanya diperolehnya melalui penyogokan, suapan atau berkat ada sistem nepotisme.
6. TIPE DEMOKRATIS
Kepemimpinan demokratis memberikan bimbingan efisien kepada para pengikutnya, Terdapat koordinasi pekerjaan dari semua bawahan dengan penekanan rasa tanggung jawab internal dan bekerja sama yang baik. Kepemimpinan demokratis menghargai setiap potensi individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan, bersedia mengakui keahlihan para spesialis dengan bidangnya masing-masing, dan mampu memanfa’atkan setiap anggota selektif mungkin pada saat kondisi yang tepat.
D. FUNGSI PEMIMPIN
Adapun fungsi pokok pemimpin meliputi :
- Fungsi perencanaan
- Fungsi memandang ke depan
- Fungsi pengawasan
- Fungsi mengambil keputusan
- Fungsi memberi hadiah
E. TUGAS PEMIMPIN
Tugas pemimpin minimal harus :
1. Mampu berinisiatif yang berarti berusaha agar selalu mempunyai ide – ide yang belum ada menjadi ada dan bisa melaksanakannya secara baik.
2. Mampu mengambil keputusan. Sebaiknya keputusan tepat. Tepat dalam arti waktu, materi dengan juga mempertimbangkan unsur-unsur lingkungan
3. Mampu berkomunikasi, dalam arti berkomunikasi secara horisontal maupun vertikal. Mampu berkomunikasi dengan bawahan maupun dengan atas secara baik
4. Mampu memberi dorongan atau motivasi kepada staf maupun bawahan, dalam mengemban tugas hingga tujuan dapat tercapai secara maximal dan efisien.
5. Mampu mengembangkan bawahan, yang berarti dapat memberikan jalan kepada bawahannya dalam mengembangkan karir maupun memberikan kesempatan-kesempatan yang baik. Sehingga pegawai mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan prestasi yang baik.
F. MENELADANI KEPEMIMPINAN ROSULULLAH SAW
Dalam kaitan dengan ilmu manajemen Rosululllah s.a.w dapat dijadikan sebagai teladan. Michael Hart dalam bukunya 100 tokoh dunia (1994) yang paling dihormati menempatkan Muhammad s.a.w sebagai pemimpin yang menempati urutan pertama. Mengapa ? alasan pokoknya adalah tidak ada pemimpin sekaliber Muhammad s.a.w dimana pengikutnya begitu cepat bertambah, dan begitu fanatik terhadapnya kendatipun mereka tidak pernah menemuinya bahkan semakin lama semakin disanjung-sanjung ajarannya. Tidak seperti pemimpin lain yang banyak disanjung hanya pada saat hidup.
Sifat-sifat kepemimpinan Nabi Muhammad s.a.w sudah banyak disanjung bahkan Allah berfirman dalam Al-Qur’an 33 : 21 yang artinya sebagai berikut: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rosulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah di hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.”
Nabi Muhammad s.a.w hidup bukan untuk dirinya, beliau berasal dari keluarga miskin tanpa unsur warisan harta dan kekuasaan, beliau mandiri, jujur, berani, penyabar, adil mempunyai visi kedepan, berwawasan jangka panjang, tegas, dipercaya, dan menyayangi bawahannya.
Inilah sifat-sifatnya sebagai pemimpin. Beliau tidak gila (harta, tahta, dan wanita). Coba kita simak salah satu ayat yang menggambarkan kecintaan Muhammad kepada sahabatnya ( Al-Qur’an 9 : 128) yang artinya: “Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rosul dari golonganmu sendiri, terasa berat olehnya penderitaanmu sangat menginginkan kebaikan bagi kamu, amat penyantun lagi penyayang terhadap orang mukmin.” Dan dalam ilmu manajemen khususnya dalam ilmu kepemimpinan sifat-sifat seperti ini telah menjadi petuah para ahli manajemen yaitu memperhatikan bawahan, mengembangkan bawahan, dan mencintai bawahan.
G. UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KEPEMIMPINAN
Berbicara masalah yang satu ini kita bisa berpedoman pada satu faktor saja tetapi kita harus melihat dari berbagi segi atau aspek kepemimpinan. Karena untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses dan berkualitas itu diperlukan beberapa faktor yang dapat menunjang seseorang dapat memimpin dengan sukses. Salah satu faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Sehat Jasmanai dan Rohani
Ini merupakan faktor yang sangat penting sekali. Seseorang yang memiliki jasmani dan rohani yang lemah tentu tidak bisa menjalankan kepemimpinan dengan baik, naum sebaliknya seseorang yang memiliki jasmani dan rohani yang sehat dan kuat akan bisa menjalankan kepemimpinannya dengan baik dan sukses. Mengingat tugas-tugas seorang pemimpin itu berat, maka dari itu harus ditunjang dengan adanya kondisi sehat jasmani dan rohani supaya bisa menjalankan kepemimpinan dengan sukses.
2. Selalu Berusaha Beramal dan Berakhlaqul Karimah
Faktor ini tidak kalah pentingnya dari faktor yang pertama. Bahwasanya seorang pemimpin harus memiliki moral dan akhlaq yang baik. Mengingat seorang pemimpin itu sebagi tauladan daripada anak buahnya.
3. Selalu Berusaha Meningkatkan Pengetahuan Dari Berbagai Bidang Ilmu
Seorang pemimpin harus berusaha untuk meningkatkan pengetahuannya dalam rangka untuk meningkatkan kualitas dirinya maupun kulaitas orang yang dipemimpinnya supaya tidak ketinggalan zaman.
4. Selalu Berusaha Menambah Pengalaman dan Latihan Kepemimpinan
mempunyai ilmu pengetahuan yang luas tanpa dipraktekkan maka tidak akan bisa berkembang. Maka dari itu latihan dalam berbagai kegiatan sangat perlu sakali guna meningkatkan kualitas kepemimpinan.
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta mengetahui pengertian dan tipologi kepemimpinan.
2. Peserta memahami fungsi pemimpin.
3. Peserta mengetahui dan mampu meneladani kepemimpinan Rasulullah
A. PENDAHULUAN
Leadership (kepemimpinan) merupakan masalah yang sangat penting dalam manajemen. Bahkan ada yang menilai bahwa kepemimpinan adalah merupakan jantungnya atau intinya manajemen. Leaership (kepemimpinan) adalah kemampuan untuk dapat menggerakkan dan membina orang atau kelompok orang-orang, sehingga mau berbuat/berkarya secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan administrasi.
Leadership dan manajemen bisa sama dan bisa berbeda. Dapat dikatakan bahwa semua leader dalah manajer, tetapi tidak semua manajer menjadi leader. Manajer biasanya menggunakan kekuasaan yang melekat pada jabatannya atau organisasinya untuk memimpin orang. Sedangkan seorang leader biasanya mempengaruhi orang lain dengan gaya dan keahliannya memimpin tanpa mengendalikan kekuasaan. Oleh sebab itu pada setiap proses leadership (kepemimpinan) pasti ada seorang leader karena pada dasarnya leader itu sendiri yang menjalankan proses leadership (kepemimpinan).
Adapun konsepsi mengenai kepemimpinan harus selalu dikaitkan dengan tiga hal penting, yaitu:
Kekuasaan
Adalah kekuatan, otoritas dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu
Kewibawaan
Adalah kelebihan, keunggulan, keutamaan, sehingga orang mampu mengatur orang lain. Sehingga orang tersebut patuh pada pemimpin, dan bersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.
Kemampuan
Segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan ketrampilan tehnis maupun sosial, yang dianggap melebihi dari kemampuan anggota biasa.
B. TEORI MUNCULNYA PEMIMPIN
Munculnya seorang pemimpin dikategorikan dalam 3 (tiga) teori, yaitu :
1. Teori Genetis
Teori genetis menyatakan sebagai berikut :
o Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi dilahirkan menjadi pemimpin karena bakat-bakatnya sejak lair.
o Ditakdirkan lahir menjadi pemimpin, dalam situasi kondisi yang bagaimanapun juga.
o Teori ini biasanya dianut dan hidup dikalangan kaum bangsawan.
2. Teori Sosial
Teori Sosial (Lawan dari teori genetis) menyatakan sebagai berikut :
o Pemimpin-pemimpin itu harus disipakan dan di bentuk, tidak terlahir saja.
o Setiap orang bisa menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan.
3. Teori Ekologi
Teori Ekologi (muncul sebagai reaksi dari kedua teori tersebut) menyatakan sebagai berikut :
Seorang akan suskses menjadi pemimpin, bila sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui mengalaman dan usaha pendidikan, juga sesuai dengan tuntutan lingkunganya.
C. TIPOLOGI KEPEMIMPINAN
Pemimpin itu mempunyai sifat, temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang unik, khas, sehingga tingkah laku dan gayanya sendiri yang membedakan dirinya dari orang lain. Gaya dan tipe hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya. Sehingga muncullah beberapa tipologi kepemimpinan sebagai berikut :
1. TIPE KHARISMATIK
Tipe pemimpin kharismatik ini memiliki daya tarik dan wibawa yang luar biasa, sehingga mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar. Dia dianggap mempunyai kekuatan ghaib yang diperolehnya dari kekuatan Yang Maha Esa.
2. TIPE PATERNALISTIS (kebapakan)
Dengan ciri-cirinya antara lain :
a. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang belum dewasa.
b. Bersikap terlalu melindungi.
c. Selalu bersikap mau tahu dan maha benar.
3. TIPE MILITERISTIS
Tipologi ini mempunyai ciri-ciri antara lain :
a. Lebih banyak menggunakan sistem perintah terhadap bawahannya.
b. Menuntut adanya disiplin keras dan kaku dari bawahannya.
c. Tidak menghedaki saran-saran dan kritik dari bawahannya.
d. Komunikasi hanya berlangsung searah saja.
4. TIPE OTOKRATIS
Kepemimpinan otokrat mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang selalu harus dipatuhi. Pemimpinnya selalu mau berperan sebagai “pemain tunggal”.
5. TIPE LAISSER FAIRE
Pada tipe kepemimipinan Laisser faire sang pemimpin praktis tidak memimpin, sebab dia memberikan kelompoknya berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggungjawab harus dilakukan oleh bawahannya. Dia merupakan pimpinan simbol, dan biasanya tidak memiliki ketrampilan teknis. Sebab duduknya sebagai pimpinan biasanya diperolehnya melalui penyogokan, suapan atau berkat ada sistem nepotisme.
6. TIPE DEMOKRATIS
Kepemimpinan demokratis memberikan bimbingan efisien kepada para pengikutnya, Terdapat koordinasi pekerjaan dari semua bawahan dengan penekanan rasa tanggung jawab internal dan bekerja sama yang baik. Kepemimpinan demokratis menghargai setiap potensi individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan, bersedia mengakui keahlihan para spesialis dengan bidangnya masing-masing, dan mampu memanfa’atkan setiap anggota selektif mungkin pada saat kondisi yang tepat.
D. FUNGSI PEMIMPIN
Adapun fungsi pokok pemimpin meliputi :
- Fungsi perencanaan
- Fungsi memandang ke depan
- Fungsi pengawasan
- Fungsi mengambil keputusan
- Fungsi memberi hadiah
E. TUGAS PEMIMPIN
Tugas pemimpin minimal harus :
1. Mampu berinisiatif yang berarti berusaha agar selalu mempunyai ide – ide yang belum ada menjadi ada dan bisa melaksanakannya secara baik.
2. Mampu mengambil keputusan. Sebaiknya keputusan tepat. Tepat dalam arti waktu, materi dengan juga mempertimbangkan unsur-unsur lingkungan
3. Mampu berkomunikasi, dalam arti berkomunikasi secara horisontal maupun vertikal. Mampu berkomunikasi dengan bawahan maupun dengan atas secara baik
4. Mampu memberi dorongan atau motivasi kepada staf maupun bawahan, dalam mengemban tugas hingga tujuan dapat tercapai secara maximal dan efisien.
5. Mampu mengembangkan bawahan, yang berarti dapat memberikan jalan kepada bawahannya dalam mengembangkan karir maupun memberikan kesempatan-kesempatan yang baik. Sehingga pegawai mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan prestasi yang baik.
F. MENELADANI KEPEMIMPINAN ROSULULLAH SAW
Dalam kaitan dengan ilmu manajemen Rosululllah s.a.w dapat dijadikan sebagai teladan. Michael Hart dalam bukunya 100 tokoh dunia (1994) yang paling dihormati menempatkan Muhammad s.a.w sebagai pemimpin yang menempati urutan pertama. Mengapa ? alasan pokoknya adalah tidak ada pemimpin sekaliber Muhammad s.a.w dimana pengikutnya begitu cepat bertambah, dan begitu fanatik terhadapnya kendatipun mereka tidak pernah menemuinya bahkan semakin lama semakin disanjung-sanjung ajarannya. Tidak seperti pemimpin lain yang banyak disanjung hanya pada saat hidup.
Sifat-sifat kepemimpinan Nabi Muhammad s.a.w sudah banyak disanjung bahkan Allah berfirman dalam Al-Qur’an 33 : 21 yang artinya sebagai berikut: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rosulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah di hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.”
Nabi Muhammad s.a.w hidup bukan untuk dirinya, beliau berasal dari keluarga miskin tanpa unsur warisan harta dan kekuasaan, beliau mandiri, jujur, berani, penyabar, adil mempunyai visi kedepan, berwawasan jangka panjang, tegas, dipercaya, dan menyayangi bawahannya.
Inilah sifat-sifatnya sebagai pemimpin. Beliau tidak gila (harta, tahta, dan wanita). Coba kita simak salah satu ayat yang menggambarkan kecintaan Muhammad kepada sahabatnya ( Al-Qur’an 9 : 128) yang artinya: “Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rosul dari golonganmu sendiri, terasa berat olehnya penderitaanmu sangat menginginkan kebaikan bagi kamu, amat penyantun lagi penyayang terhadap orang mukmin.” Dan dalam ilmu manajemen khususnya dalam ilmu kepemimpinan sifat-sifat seperti ini telah menjadi petuah para ahli manajemen yaitu memperhatikan bawahan, mengembangkan bawahan, dan mencintai bawahan.
G. UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KEPEMIMPINAN
Berbicara masalah yang satu ini kita bisa berpedoman pada satu faktor saja tetapi kita harus melihat dari berbagi segi atau aspek kepemimpinan. Karena untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses dan berkualitas itu diperlukan beberapa faktor yang dapat menunjang seseorang dapat memimpin dengan sukses. Salah satu faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Sehat Jasmanai dan Rohani
Ini merupakan faktor yang sangat penting sekali. Seseorang yang memiliki jasmani dan rohani yang lemah tentu tidak bisa menjalankan kepemimpinan dengan baik, naum sebaliknya seseorang yang memiliki jasmani dan rohani yang sehat dan kuat akan bisa menjalankan kepemimpinannya dengan baik dan sukses. Mengingat tugas-tugas seorang pemimpin itu berat, maka dari itu harus ditunjang dengan adanya kondisi sehat jasmani dan rohani supaya bisa menjalankan kepemimpinan dengan sukses.
2. Selalu Berusaha Beramal dan Berakhlaqul Karimah
Faktor ini tidak kalah pentingnya dari faktor yang pertama. Bahwasanya seorang pemimpin harus memiliki moral dan akhlaq yang baik. Mengingat seorang pemimpin itu sebagi tauladan daripada anak buahnya.
3. Selalu Berusaha Meningkatkan Pengetahuan Dari Berbagai Bidang Ilmu
Seorang pemimpin harus berusaha untuk meningkatkan pengetahuannya dalam rangka untuk meningkatkan kualitas dirinya maupun kulaitas orang yang dipemimpinnya supaya tidak ketinggalan zaman.
4. Selalu Berusaha Menambah Pengalaman dan Latihan Kepemimpinan
mempunyai ilmu pengetahuan yang luas tanpa dipraktekkan maka tidak akan bisa berkembang. Maka dari itu latihan dalam berbagai kegiatan sangat perlu sakali guna meningkatkan kualitas kepemimpinan.
Komentar