BAB I
PENDAHULUAN
Ø Latar Belakang Masalah
Administrasi
adalah kegiatan yang menduduki kedudukan sentral di dalam pembinaan dan
pengembangan pada setiap kegiatan kerjasama sekelompok manusia, dalam bidang
pendidikan juga harus ada administrasi yang mampu mengembangkan dan mencapai
tujuan pendidikan. Karena pada lingkungan setiap lembaga pendidikan formal
terdapat sejumlah manusia, baik yang berkedudukan sebagai pimpinan maupun
sebagai tenaga pelaksana. Mereka tidak cukup dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan
mengenai bidang pendidikan saja, akan tetapi harus dibekali pula dengan
kemampuan bekerjasama dan kemampuan mengarahkan kerjasama itu guna mencapai
tujuan lembaga pendidikan masing-masing.
Oleh
karena itu, setiap petugas pendidikan perlu dibekali ilmu yang berkaitan dengan
administrasi terutama para guru yang tidak cukup dengan bekal professional
saja. Mereka harus mempunyai berbagai bekal pengetahuan, keterampilan dan
keahlian dalam berbagai bidang.
Ø Rumusan Masalah
1. Pengertian Fungsi Administrasi Pendidikan
2. Apa yang
dimaksud dengan Fungsi Perencanaan
3. Apa yang
dimaksud dengan Pengertian Fungsi Pengorganisasian
Ø Tujuan Masalah
1. Dapat memahami tentang Fungsi Perencanaan dan
Fungsi Pengorganisasian
2. Dapat mengaplikasikan Fungsi Perencanaan dan
Fungsi Pengorganisasian dalam Mengembangkan kegiatan terkait dunia pendidikan
baik formal, informal dan non formal
BAB II
PEMBAHASAN
1) Tujuan
Mempelajari Administrasi Pendidikan
Secara umum, yakni bila ditinjau
dari prinsip-prinsip dan azas administrasi pendidikan, tujuan administrasi
pendidikan adalah untuk tercapainya tujuan pendidikan.
Sergiovanni dan Carver (1975), merumuskan terdapat empat tujuan administrasi, yaitu : efektivitas produksi, efisiensi, kemampuan menyesuaikan diri, dan kepuasan kerja. Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan suatu penyelenggaraan sekolah. Dalam sebuah lembaga atau sekolah, administrasi pendidikan merupakan subsistem dalam sistem pendidikan sekolah. Tujuan administrasi pendidikan adalah berusaha untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan sekolah tersebut.
Secara khusus administrasi pendidikan di sekolah adalah untuk mempersiapkan situasi di sekolah agar pendidikan dan pengajaran di dalamnya berlangsung dengan baik. Sehingga dapat dirumuskan bahwa tujuan administrasi pendidikan di sekolah adalah :
Sergiovanni dan Carver (1975), merumuskan terdapat empat tujuan administrasi, yaitu : efektivitas produksi, efisiensi, kemampuan menyesuaikan diri, dan kepuasan kerja. Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan suatu penyelenggaraan sekolah. Dalam sebuah lembaga atau sekolah, administrasi pendidikan merupakan subsistem dalam sistem pendidikan sekolah. Tujuan administrasi pendidikan adalah berusaha untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan sekolah tersebut.
Secara khusus administrasi pendidikan di sekolah adalah untuk mempersiapkan situasi di sekolah agar pendidikan dan pengajaran di dalamnya berlangsung dengan baik. Sehingga dapat dirumuskan bahwa tujuan administrasi pendidikan di sekolah adalah :
1. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki
pengetahuan dan pengertian dasar, mengenai hak dan kewajiban sebagai manusia
Pancasila sesuai dengan ketetapan MPRS No. IV/ 1973 dan berbuat selaras dengan
pengertian itu.
2. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki salah
satu keterampilan atau kecakapan khusus yang merupakan bekal untuk hidupnya
dalam masyarakat. Dan dengan demikian dapat berdiri sendiri serta menyumbangkan
kecakapannya bagi pembangunan masyarakat berpancasila.
3. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki
dasar-dasar ilmu pengetahuan yang kokoh serta keterampilan untuk melanjutkan
pendidikannya ke sekolah yang lebih tinggi.
Secara singkat
dapat dikatakan administrasi pendidikan di sekolah bertujuan untuk menciptakan
situasi yang memungkinkan anak-anak memmpunyai pengetahua dasar yang kuat untuk
melanjutkan pendidikan dan mempunyai suatu kecakapan dan keterampilan khusus
untuk dapat hidup mandiri dalam masyarakat serta mempunyai sikap hidup sebagai
manusia pancasila dengan pengabdian untuk membangun manusia pancasila
Indonesia.
2) Fungsi-fungsi
Administrasi pendidikan
Fungsi adalah suatu kegiatan dari organisasi yang harus
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan menentukan struktur kerjanya atas
dasar kebutuhan-kebutuhan dalam mencapai tujuan. Fungsi Administratif sebagai
suatu sifat yang nyata dari pendidikan formal muncul dari kebutuhan untuk
membina pertumbuhan – pertumbuhan sekolah dan pengembangan manajemennya.
Fungsi administrasi dilihat dari konsep dan teori
administrasi, maka dapat ditegaskan bahwa proses pengelolaan itu pada
prinsipnya dimulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pemantauan dan penilaian atau evaluasi terhadap semua program kerja yang
memerlukan pengaturan yang baik oleh para profesional untuk mengeleminasi
pemborosan dan memaksimalkan tingkat pencapaian potensi sumber daya yang
tersedia.
a.
Fungsi Perencanaan
Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin
dicapai, bagaimana mencapainya, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan
berapa banyak biaya. Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan
dilaksanakan. Banghart dan Trull
(1973) mengemukakan : “Educational planning is first of all a rational
procces”. Pendapat ini menunjukan bahwa perencanaan pendidikan adalah awal dari
proses-proses rasional, dan mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas
kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai macam permasalahan. Perencanaan
itu dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan
pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan (Gaffar, 1987).
Menurut jangkauan waktunya perencanaan dapat dibagi menjadi
:
1.
Perencanaan Jangka Pendek
: Yakni perencanaan dalam jangka waktu satu minggu,
satu bulan , dan satu tahun)
2.
Perencanaan jangk amenengah
: yakni perencanaan
yang dibuat untuk jangka waktu tiga sampai tujuh tahun.
3.
Perencanaan jangka panjang
: yakni perencanaan
yang dibuat untuk jangka waktu delapan sampai dua puluh
lima tahun.
Perencanaan
merupakan kegiatan yang harus dilakukan pada permulaan dan selama kegiatan
administrasi berlangsung. Didalam setiap perencanaan ada dua faktor yang harus
diperhatikan yaitu faktor Tujuan dan faktor sarana baik saran personal (SDM)
maupun material. Adapun langkah –langkah dalam perencanaan meliputi hal –hal
sebagai berikut :
1.
Menentukan dan merumuskan tujuan
yang hendak dicapai.
2.
Meneliti masalah –masalah atau
pekerjaan –pekerjaan yang akan dilakukan.
3.
Mengumpulkan dara dan informasi yang
diperlukan.
4.
Menentukan tahapan –tahapan atau
rangkaian tindakan.
5.
Merumuskan bagaiamana masalah
–masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan –pekerjaan itu akan
dilaksanakan.
Selain itu dalam perencanaan terdapat prinsip-prinsip
yang harus diperhatikan, karena merencanakan sesuatu harus didasarkan atas pertimbangan
tertentu dan sebuah perencanaan haruslah memiliki banyak manfaat, berikut adalah
prinsip-prinsip dalam perencanaan:
Ø
Perencanaan adalah suatu
proses yang berkesinambungan;
Ø
Perencanaan adalah suatu
proses yang komprehensif;
Ø
Perencanaan hendaklah menghasilkan rencana
yang fleksibel dan realistis;
Ø
Perencanaan harus berorientasi pada tujuan;
Ø
Perencanaan pendidikan harus memperhitungkan aspek-aspek kuantitatif dan kualitatif pendidikan;
Ø
Perencanaan pendidikan harus melahirkan rangkaian tindakan
yang jelas, terarah, dan menurut prinsip efisiensi dan efektifitas; dan
Ø
Perencanaan pendidikan harus didasarkan pada identifikasi fenomena pendidikan
yang sedang terjadi.
b. Fungsi Pengorganisasian
Fungsi Pengorganisasian adalah proses yang
menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh,
sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa
semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna
pencapaian tujuan organisasi
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian yaitu :
Ø Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan
menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan
Ø Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan
adanya garis kewenangan dan tanggungjawab
Ø Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan
dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja
Ø Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada
posisi yang paling tepat
Tujuan pengorganisasian adalah mencapai
usaha terkoordinasi dengan menerapkan tugas dan hubungan wewenang. Malayu S.P.
Hasbuan (1995) mendifinisikan pengorganisasian sebagai suatu proses penentuan,
pengelompokkan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk
mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan
alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relative
didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas
tersebut. Pengorganisasian fungsi manajemen dapat dilihat terdiri dari tiga
aktivitas berurutan: membagi-bagi tugas menjadi pekerjaan yang lebih sempit
(spesialisasi pekerjaan), menggabungkan pekerjaan untuk membentuk departemen
(departementalisasi), dan mendelegasikan wewenang (Fred R. David, 2004).
Dalam konteks pendidikan, pengorganisasian
merupakan salah satu aktivitas manajerial yang juga menentukan berlangsungnya
kegiatan kependidikan sebagaimana yang diharapkan. Lembaga pendidikan sebagai
suatu organisasi memiliki berbagai unsur yang terpadu dalam suatu sistem yang
harus terorganisir secara rapih dan tepat, baik tujuan, personil, manajemen,
teknologi, siswa/member, kurikulum, uang, metode, fasilitas, dan faktor luar
seperti masyarakat dan lingkungan sosial budaya.
Sutisna (1985) mengemukakan bahwa organisasi
yang baik senantiasa mempunyai dan menggunakan tujuan, kewenangan, dan
pengetahuan dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan. Dalam organisasi yang baik
semua bagiannya bekerja dalam keselarasan seakan-akan menjadi sebagian dari
keseluruhan yang tak terpisahkan. Semua itu baru dapat dicapai oleh organisasi
pendidikan, manakala dilakukan upaya: 1) Menyusun struktur kelembagaan, 2)
Mengembangkan prosedur yang berlaku, 3) Menentukan persyaratan bagi instruktur
dan karyawan yang diterima, 4) Membagi sumber daya instruktur dan karyawan yang
ada dalam pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Soetopo,
Hendiyat dan Soemanto, Wasty. 1982. Pengantar Operasional Administrasi
Pendidikan.
Sutisna,
Oteng. 1985. Administrasi Pendidikan. Bandung: Angkasa.
Komentar