Langsung ke konten utama

Contoh RPP (SMT 5)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )

Nama Sekolah    : SMAN 3 KARAWANG
Mata Pelajaran  : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester   : XI / 1
Waktu                 : 2 x 45 menit
Aspek                  : Aqidah Akhlak

A.              Standar Kompetensi
1.      Membiasakan perilaku terpuji.

B.              Kompetensi Dasar
1.      Menjelaskan Hukum  Taubatannasuha
2.      Menjelaskan Dalil Tentang Taubatanasuha
3.      Menjelaskan syarat-syarat Taubatannasuha
4.      Menampilkan contoh-contoh perilaku Taubatannasuha

C.              Indikator Pencapaian Kompetensi    :
Indikator Pencapaian Kompetensi
Nilai Budaya Dan
Karakter Bangsa
o    Mampu menjelaskan Hukum Taubatannasuha
o    Mampu menyebutkan dan menjelaskan dalil tentang taubatannasuha
o    Mampu menjelaskan dan memahami syarat-syarat Taubatannasuha
o    Mampu menunjukkan contoh-contoh perilaku Taubatannasuha
Religius, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan, sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, dan adil.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :
·         Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.
·         Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
·         Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
·         Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
·         Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
·         Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D.              Materi Ajar (Materi Pokok)
Pada dasarnya setiap manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan, baik itu berbentuk dalam dosa kecil maupun dosa besar, tapi Allah SWT memberikan kesempatan kepada setiap hamba-Nya untuk memperbaiki kesalahan dengan cara bertaubat. Sebagaimana yang kita ketahui arti taubat secara bahasa adalah kembali, dan secara istilah adalah memohon ampunan dari Allah SWT atas segala dosa baik yang disengaja ataupun tidak. Dari pengertian taubat bisa kita simpulkan bahwa Taubatannasuha adalah memohon ampunan secara sungguh-sungguh dan menyesali serta tidak akan mengulangi perbuatan dosa tersebut.
Hukum melakukan taubatannasuha adalah wajib bagi setiap muslim, sebagaimana firman Allah SWT didalam surat At-Tahrim : 8
$pkšr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqç/qè? n<Î) «!$# Zpt/öqs? %·nqÝÁ¯R 4Ó|¤tã öNä3š/u br& tÏeÿs3ムöNä3Ytã öNä3Ï?$t«Íhy öNà6n=Åzôãƒur ;M»¨Zy_ ̍øgrB `ÏB $ygÏFøtrB ㍻yg÷RF{$# tPöqtƒ Ÿw Ìøƒä ª!$# ¢ÓÉ<¨Z9$# z`ƒÏ%©!$#ur (#qãZtB#uä ¼çmyètB ( öNèdâqçR 4Ótëó¡o šú÷üt/ öNÍkÉ÷ƒr& öNÍkÈ]»yJ÷ƒr'Î/ur tbqä9qà)tƒ !$uZ­/u öNÏJø?r& $uZs9 $tRuqçR öÏÿøî$#ur !$uZs9 ( y7¨RÎ) 4n?tã Èe@à2 &äóÓx« ֍ƒÏs% ÇÑÈ  
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan Taubatannasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Ayat diatas memerintahkan kita sebagai orang yang beriman untuk bersegera melakukan taubatannasuha, yakni taubat semurni-murninya. Dalam melakukan taubatannasuha ini harus disertai dengan rasa penyesalan yang mendalam dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan itu lagi. Adapun syarat-syarat taubatannasuha sebagai berikut :
1.                  Meninggalkan perilaku dosa itu sendiri
2.                  Menyesali perbuatan maksiat yang telah dilakukan.
3.                   Berniat tidak melakukannya lagi selamanya.
Salah satu contohnya yaitu orang tadinya pemabuk, berhenti total hingga dia tak pernah mencicipinya lagi, kemudian dia isi hanya dengan ibadah dan amal baik.

E.              Metode Pembelajaran:
Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F.               Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :
·         Mampu menjelaskan dan memahami hukum Taubatannasuha
·         Mampu menyebutkan dan menjelaskan dalil tentang Taubatannasuha
·         Mampu menjelaskan syarat-syarat Taubatannasuha.
·         Mampu menunjukkan contoh-contoh perilaku Taubatannasuha

G.             Strategi Pembelajaran
Tatap Muka
Terstruktur
Mandiri
Mendiskusikan Hukum Dan dalil Taubatannasuha
·         Menunjukkan contoh-contoh perilaku Taubatannasuha.
·         Mempresentasikan hasil diskusi tentang hukum Taubatannasuha
·         Mempresentasikan hasil diskusi tentang Dalil Taubatannasuha
·         membaca Q.S. At Tahrim ayat 8 dan memahami maknanya
·         Membiasakan Taubatannasuha dalam pembelajaran.
·         Mempraktikkan contoh-contoh perilaku Taubatannasuha.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a.    Kegiatan Awal
·         Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
·         Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurán
·         Secara bersama membaca Al Qurán selama 5 – 10 menit
·         Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.

b.    Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:

Elaborasi
Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pengertian Taubatannasuha
·         Guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:
o    Pernahkah kalian mendengar orang lain berbicara atau membaca ayat tentang Taubatannasuha?
o    Siapakah diantara kalian yang tahu hukum taubatannasuha?
·         Guru menunjuk seorang siswa yang sudah pernah mengetahui tentang hukum taubatannasuha untuk memberikan opininya kepada teman-temannya di bawah bimbingan guru.
·         Setelah para siswa selesai mendengarkan secara klasikal, guru menunjuk beberapa siswa untuk menerangkanya kembali.
·         Guru menjelaskan tentang hukum dan dalil taubatannasuha

Eksplorasi
·         Selanjutnya siswa membaca ayat Al Qur’an  tentang Taubatannasuha dan memahami artinya.  
·         Selanjutnya, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang hukum dan dalil taubatannasuha kepada siswa.
·         Setelah selesai guru menjelaskan hukum, dalil, dan contoh taubatannasuha
·         Guru menugaskan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang hukum, dalil serta contoh  perilaku taubatannasuha secara berkelompok.
·         Siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.

Konfirmasi
·         Perilaku Taubatannasuha banyak mengandung nilai-nilai sikap dan perilaku yang utama, seperti kita diajarkan agar tidak menjadi manusia yang selalu berbuat kesalahan tanpa memperbaikinya dengan kasih sayang Allah-lah kita diberi kesempatan memperbaiki diri dengan nama Taubatannasuha .

c.    Kegiatan Akhir (Penutup)
·         Guru meminta agar para siswa sekali lagi mengulang tentang hikmah yang terkandung dalam Ayat Al Qur’an tentang taubatannasuha sebagai penutup materi pembelajaran.
·         Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah yang terkandung dalam perilaku taubatannasuha.
·         Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah/doá.
·         Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam.

H.              Penilaian
·         Tes perbuatan (Performance Individu)
·         Tes tertulis

I.                 Bahan/Sumber Belajar
·         Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI
·         Buku-buku yang berhubungan dengan PAI

J.                Lembar Penilaian
I.          Tes Tertulis

NO.
Butir-butir Soal
Kunci Jawaban
1
Apa Hukum Taubatannasuha
Wajib
2
Sebutkan Ayat Al Qur’an tentang Taubatannasuha
Q.S. At Tahrim ayat 8
3
Apa yang terkandung dalam Q.S. At tahrim ayat 8
Perintah Taubatannasuha
4
Sebutkan syarat-syarat Taubatannasuha
a. Berhenti dari perbuatan maksiat
b. Menyesal terhadap perbuatan yang telah dilakukan
c. Janji tidak akan mengulang perbuatan yang serupa
5
Sebutkan ayat-ayat Al Qur’an yang didalamnya terkandung perintah taubat
1.      Q.S. At Tahrim : 8
2.      Q.S. Al Baqarah : 222
3.      Q.S. Ali Imran : 133-134
4.      Q.S. An Nisa : 17

II.       Tes Sikap
No.
Pernyataan
SS
S
TS
STS
1
Orang yang berbuat dosa atau kesalahan harus segera bertaubat




2
Orang yang terlalu banyak dosanya kepada Allah swt. Tidak akan diampuni oleh Allah swt.




3
Selain meminta ampunan kepada Allah swt, cara bertaubat dalam hal hubungan antar sesame manusia orang harus meminta maaf dan keridhoan orang yang telah kita dhzolimi




4
Setiap orang wajib bertobat




5
Orang tidak pernah memohon ampun atau bertaubat termasuk orang yang keras hatinya.





Keterangan :
Skor tes sikap :
SS        = Sangat Setuju                       = 50
S          =  Setuju                                  = 40
TS        =  Tidak setuju                        = 10
STS     =  Sangat tidak setuju             = 0

III.    Portopolio
Tes pengalaman dilakukan dengan menggunakan portofolio dimana guru mencatat pengalaman agama berdasarkan antara lain :
·         Apa yang dilihat ;
·         Laporan rekan guru dan pegawai lainnya ; dan
·         Laporan dari orang tua, murid atau siswa.

                           
Mengetahui
Kepala Sekolah


Drs. Yayan Sopian
                 NIP/NIK: 19720605 200701 1 027
Karawang , 18 November 2013
Guru Bidang Studi


Teni Tisnia, S.Pd.I
                 NIP/NIK: 1141170501027



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Sifat-Sifat Huruf

BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Al-quran sebagai kitab yang berisi firman-firman Allah SWT. Sebagai umat islam sudah seharusnya kita menjaga kitab yang menjadi pedoman umat islam. Al-qur’an merupakan kalamullah maka dalah segi pembacaannya mempunyai tatacara membacanya dalam arti kata kita mengetahui ilmunya agar tidak terjadi salah arti dalam membaca Al—Qur’an serta bacaannya haruslah tartil. Atas dasar tersebut para ulama menciptakan sebuah disiplin ilmu dalam membaca Al-Qur’an yatu Ilmu Tajwid. Ilmu tajwid di dalamnya menerangkan hukum-hukum bacaan yang terdapat dalam Al-Qur’an. Dalam ilmu tajwid juga di bahas mengenai makhorijul huruf agar dalam segi pembacaannya ada perbadaan dalam semua huruf hijahiyah. Huruf hijahiyah mempunyai sifatul huruf dan sifat itulah yang membedakan masing-masing huruf hijahiyah. B.        Rumusan Masalah 1.       Ada berapa sifat-sifat huruf? 2.       Bagaimana cara mengucapkan atau melafalkan sifat-sifat huruf? BAB II

PIDATO ILMU SEPANJANG MASA

Assalamu’alaikum Wr Wb "Alhamdulillahi robbil alamin, wasshalaatu wassalaamu alaa asrafil anbiyaa' i  wal mursaliin wa'ala aalihi wasohbihi ajma'in, (amma ba'du)". “Rabbi Shohri Shodri Wayasyirli ‘Amri Wahlul Uqdatammillisani Yafqohu Qouli” ·          Kepada dewan juri yang saya hormati ·          Dan kepada hadirin yang di muliakan Allah SWT Marilah kita bersama-sama MengAgungkan Asma Allah SWT dengan memanjatkan Puji Syukur atas segala rahmat dan pengampunan_-Nya. Shalawat beserta salam semoga tetap terlimpah ruahkan kepada kita semua melalui panutan kita, sang pembawa zaman, pencerah dunia yakni Habibana Wannabiyana Muhammad SAW, dan semoga syafaatnya sampai kepada kita hingga akhir zaman. Aamiin Hadirin yang dimuliakan Allah SWT Saya berdiri di hadapan bapak dan ibu disii bukan untuk promosi bukan pula untuk berdakwah seperti layaknya kyai dan tokoh ulama negeri ini. Tapi sih kalo ada bau-bau kyai saya mau. Aamiin. Namun berdirinya saya

Makalah Peran dan Fungsi Media Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Media pembelajaran memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang kaya dan bervariasi, tidak saja membuat motivasi belajar meningkat, tetapi juga menjadikan hasil belajar lebih bermakna. Media pembelajaran dapat dimaknai sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi pendidikan sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik didalam maupun diluar kelas, terutama membantu dalam peningkatan prestasi belajar siswa dan membantu juga dalam pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Namun, dalam implementasinya tidak banyak guru yang memanfaatkannya, bahkan penggunaan metode ceramah (lecture method) monoton masih cukup populer dikalangan guru da