Langsung ke konten utama

Sistem Pendekatan dalam Perencanaan Pengajaran (PP)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Istilah sistem adalah suatu konsep abstrak. Definisi tradisional menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Rumusan itu sangat sulit dipahami. Dalam artian yang luas, suatu system muncul karena seseorang telah mendefinisikannya demikian. Misalnya sepeda adalah suatu sistem, yang meliputi komponen-komponen seperti roda, pedal, kemudi dan sebagainnya. Jadi suatu system dapat saja menjadi suatu sistem yang lebih kompleks. Itu berarti adanya suatu sistem karena kita mempertimbangkannya sebagai sistem. Suatu sistem pada hakikatnya adalah system of interest. Berdasarkan rumusan tersebut, kita dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan pokok antara sistem dan lingkungan, yakni antara input dari lingkungan dengan sistem antara output dari sistem dengan lingkungan.

Konsep itu menjadi dasar untuk mengidentifikasi tujuan suatu sistem. Tujuan suatu sistem dapat bersifat alami dan bersifat manusiawi. Tujuan yang alami tak mungkin menjadi tujuan-tujuan yang tinggi tingkatannya, bahkan mungkin bernilai sangat rendah. Tujuan sistem yang bersifat manusiawi (man-made) senantiasa dapat berubah. Tujuan –tujuan itu dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah, akibat perubahan lingkungan atau karena tujuan itu bersifat perorangan (personal). Misalkan timbulnya perubahan system ekologi akbiat terjadinya polusi. Timbulnya system sosial yang baru adalah sebagai reaksi terhadap perubahan peradaban/kebudayaan. Jelas, perubahan tujuan sistem adalah sebagai jawaban terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Tujuan Umum tentang System
2.      Berbagai Pendekatan yang digunakan dalam Perencanaan Pengajaran
3.      Sistem Pengajaran
4.      Komponen – komponen System Pengajaran

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Umum tentang System

Tujuan setiap system pengajaran memilki tujuan tertentu ciri itu menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia dan system-system alami.
Tujuan utama system pengajaran adalah siswa yang belajar dalam bentuk terjadinya perubahan tingkah laku baik aspek kognitif , efektif maupun psikomotorik , karnanya perencanaan pengajaran harus dirancang oleh seorang perancang system pengajaran dengan tugas utama mengorganisasi sumber daya manusia , sumber daya material .
Kegiatan tersebut dalam dirumuskan melalui proses mendesain system, perancang system pengajaran membuat rancangan keputusan atas dasar prinsip pemberian kemudahan untuk mencapai tujuan system baik pengenal system maupun objek system .

2.2 Berbagai Pendekatan yang digunakan dalam Perencanaan Pengajaran
·         Pendekatan Sistem Pengajaran
Desain sistem belajar mengajar dari prosedur pendidikan dan latihan yang dikembangkan dalam bidang industri dan militer, khususnya pada tahun-tahun terakhir ini. Pendekatan sistem mengandung dua aspek, yakni aspek filosofis dan aspek proses. Pendekatan sistem merupakan suatu perangkat alat atau teknik. Alat-alat ini berbentuk kemampuan (abilitas) dalam:
1.      Merumuskan tujuan-tujuan secara operasional.
2.      Mengembangkan desksripsi tugas-tugas secara lengkap dan akurat,
3.      Melaksanakan analisis tugas-tugas.
Ada dua ciri pendekatan sistem pengajaran yakni sebagai berikut:
pendekatan merupakan suatu pendapatan tertentu yang mengarah ke proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar adalah suatu penataan yang memungkinkan guru dan siswa berinteraksi satu sama lain untuk memberikan kemudahan bagi siswa belajar.
Menggunakan metodologi khusus untuk mendesain sistem pengajaran. Metodologi khusus itu terdiri dari prosedur sistemik perencanaan, perancang, pelaksanaan, dan penilaian keseluruhan proses belajar mengajar.penrapan metodologi tersebutakan menghasilkan suatu sistem belajar yang memanfaatkan sumber manusiawi dan non manusiawi secara efektif dan efisien. Dengan demikian, pendekatan sistem merupakan suatu panduan dalam rangka perencanaaan dan penyelenggaraan pengajaran.

Berbagai pendekatan yang digunakan diantaranya;
1.      Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan pembelajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. (Syaipul sagala, 2007). Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak.
2.      Pendekatan Proses
Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses. Pendekatan ini dilatar belakangi oleh konsep-konsep belajar menurut teori Naturalisme-Romantis”dan teori kognitif gestal.Naturalisme-romantis menekankan kepada aktifitas siswa. Dan teori kognitif gestal menekankan pemahaman dan kesatu paduan yang menyeluruh.Pendekatan ini adalah proses penalaran yang bermula dari umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajukan aturan prinsip umum diikuti dengan contoh-contoh atau penerapan penerapan aturan prinsip umum ke dalam keadaan khusus.
3.      Pendekatan Induktif
Pendekatan ini pertama dikemukakan oleh filosof Inggris PrancisBacon (1561) yang menghendaki agar penarikan kesimpulan di dasarkan dari fakta yang konkrit sebanyak mungkin.
Menurut purwanto dalam Segala (2006:77) tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan.
4.      Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Fokus pelaksanaan pembelajaran ini antara lain: (1). Kegiatan pembelajaran adalah penguasaan kompetensi oleh peserta; (2). Proses pembelajaran harus memiliki kesepadanan dengan kondisi dimana kompetensi tersebut akan digunakan; (3) Aktivitas pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu peserta dengan peserta lain tidak ada ketergantungan; (4). Harus tersedia program pengayaan (enrichment) bagi peserta yang lebih cepat dan program perbaikan (remedial) bagi peserta yang lebih lamban.
5.      Pendekatan Pembelajaran Manajemen Kelas
Menurut Parkay dalam Oemar Hamalik (2006) pendekatan manajemen kelas dapat diartikan sebagai upaya untuk mengatur situasi kelas untuk menjamin terciptanya iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh siswa. Karena itu manajemen kelas berhubungan dengan beberapa hal, yaitu: (1). Kontrol terhadap situasi belajar, (2) Mengarahkan kegiatan belajar bagi siswa, (3) Menjembatani perbedaan perbedaan belajar siswa.
6.      Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Perbedaan Individual
Pembelajaran dimana komponen-komponen dalam sistem pembelajaran disesuaikan dengan perbedaan individual, baik perbedaan individual secara vertikal maupun perbedaan individual secara horisontal, siswa bebas belajar sesuai dengan karakteristiknya, bakat, dan minatnya.
7.      Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran kooperatif, merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok secara kolaboratif yang anggota terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen (Slavin: 1995). Belajar kooperatif menekankan pada kerja kelompok (siswa belajar bersama, saling membantu). Kerja kelompok membuat siswa semangat untuk belajar aktif untuk saling menampilkan diri atau berperan di antara teman-teman sebaya.
8.      Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masyarakat
Pengajaran yang berpusat pada masyarakat adalah suatu bentuk pengajaran yang memadukan antara sekolah dan masyarakat, dengan cara membawa sekolah kedalam masyarakat, atau membawa masyarakat ke dalam sekolah guna mencapai tujuan pengajaran/pendidikan yang ditetapkan.
Pembelajaran kontektual adalah kaidah pembelajaran yang menggabungkan isi kandungan dengan pengalaman harian individu, masyarakat dan alam pekerjaan.
9.      Pendekatan Konsep Belajar Tuntas menurut (Oemar Hamalik :2006)
Pembelajaran dengan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) adalah suatu keyakinan bahwa seluruh siswa dapat belajar dengan tepat jika diberikan waktu dan pembelajaran yang tepat serta layak. Para siswa dapat mencapai ketuntasan ketika standar pembelajaran dirumuskan dan digambarkan dengan jelas, penilaian dan pengukuran kemajuan siswa ke arah capaian tujuan dilaksanakan dengan teliti.


2.3 System Pengajaran
Sistem merupakan satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem mempunyai tiga ciri, yaitu:
  1. Setiap sistem memiliki tujuan
  2. Setiap sistem memiliki fungsi
  3. Setiap sistem memiliki komponen
Ada beberapa sifat  komponen dalam suatu sistem, yaitu:
  1. Dilihat dari fungsinya, ada sistem yang bersifat integral, yaitu sistem yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan sistem itu sendiri.  Dan sistem yang bersifat tidak integral, yaitu sistem yang bersifat pelengkap.
  2. Setiap komponen dalam suatu sistem saling berhubungan atau saling berinteraksi, saling mempengaruhi dan saling berkaitan.
  3. Setiap komponen dalam sistem merupakan keseluruhan yang bermakna
  4. Setiap komponen dalam sistem adalah bagian dari sistem yang lebih besar
Sistem pengajaran adalah suatu kombinasi  terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur  yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
  1. Manusiawi ; guru, siswa, serta orang-orang yang mendukung pembelajaran
  2. Material; berbagai bahan pelajaran  yang dapat disajikan sebagai sumber belajar
  3. Fasilitas dan perlengkapan; segala sesuatu yang dapat mendukung terhadap jalannya proses pembelajaran
  4. Prosedur; kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian, tugas seorang desainer pembelajaran meliputi tiga hal sebagai berikut:
  1. Sebagai perencana, yaitu mengorganisasikan semua unsur supaya berfungsi dnegan baik
  2. Sebagai pengelola implementasi sesuai dengan prosedur dan jadwal yang telah ditentukan.
  3. Mengevaluasi keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

2.4 Komponen-komponen system pengajaran 
Pembelajaran mempunyai beberapa komponen di antaranya:
1. Siswa
Proses pembelajaran pada hakikatnya diarahkan untuk memberikan pembelajaran kepada siswa agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keputusan-keputusan yang diambil dalam perencanaan pembelajaran disesuaikan dengan kondisi siswa yang bersangkutan sesuai dengan kemampuan dasar, minat dan bakat, motivasi belajar, dan gaya belajar siswa itu sendiri.
2. Tujuan
Tujuan adalah komponen terpenting dalam pembelajaran setelah komponen siswa sebagai subjek belajar. Tujuan penyelenggaraan pendidikan diturunkan dari visi dan misi lembaga pendidikan itu sendiri.
3. Kondisi
Kondisi adalah berbagai pengalaman belajar yang dirancang agar siswa dapat mencapai tujuan khusus yang telah dirumuskan. Pengalaman belajar harus mendorong agar siswa aktif belajar baik secara fisik maupun nonfisik. Merencanakan pendidikan adalah menyediakan kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka sendiri. Tekanan dalam menentukan kondisi belajar adalah siswa secara individual.
4. Sumber belajar
Sumber belajar berkaitan dngan segala sesuatu yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengalaman belajar meliputi lingkungn fisik, bahan dan alat yang dapat digunakan, personal, petugas perpustakaan, ahli media, dan semua orang yang berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung untuk keberhasilan dalam pengalaman belajar.
5. Hasil belajar
Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Jadi tugas utama guru adalah merancang instrumen yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran merupakan sutu sistem yang kompleks yang keberhasilannya dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek produk dan aspek proses. Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sisi produk adalah keberhasilan siswa mengenai hasil yang diperoleh dengan mengabaikan proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sisi hasil memang mudah dilihat dan ditentukan kriteriannya, tetapi dapat mengurangi makna proses pembelajaran sebagai proses yang mengandung nilai-nilai pendidikan.

Kesimpulan
Istilah sistem adalah suatu konsep abstrak. Definisi tradisional menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Rumusan itu sangat sukit dipahami. Dalam artian yang luas, suatu system muncul karena seseorang telah mendefinisikannya demikian.
Tujuan utama system pengajaran adalah siswa yang belajar dalam bentuk terjadinya perubahan tingkah laku baik aspek kognitif , efektif maupun psikomotorik , karnanya perencanaan pengajaran harus dirancang oleh seorang perancang system pengajaran dengan tugas utama mengorganisasi sumber daya manusia , sumber daya material .
Kegiatan tersebut dalam dirumuskan melalui proses mendesain system, perancang system pengajaran membuat rancangan keputusan atas dasar prinsip pemberian kemudahan untuk mencapai tujuan system baik pengenal system maupun objek system .
Pendekatan system pengajaran ada beberapa macam,diantaranya :
1.      Pendekatan konsep
2.      Pendekatan proses
3.      Pendekatan induktif
4.      Pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi
5.      Pendekatan pembelajaran manajemen kelas
6.      Pendekatan pembelajaran berdasarkan perbedaan individual
7.      Pendekatan pembelajaran kooperatif (cooperative learning)
8.      Pendekatan pembelajaran berbasis masyarakat
9.      Pendekatan konsep belajar tuntas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Sifat-Sifat Huruf

BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Al-quran sebagai kitab yang berisi firman-firman Allah SWT. Sebagai umat islam sudah seharusnya kita menjaga kitab yang menjadi pedoman umat islam. Al-qur’an merupakan kalamullah maka dalah segi pembacaannya mempunyai tatacara membacanya dalam arti kata kita mengetahui ilmunya agar tidak terjadi salah arti dalam membaca Al—Qur’an serta bacaannya haruslah tartil. Atas dasar tersebut para ulama menciptakan sebuah disiplin ilmu dalam membaca Al-Qur’an yatu Ilmu Tajwid. Ilmu tajwid di dalamnya menerangkan hukum-hukum bacaan yang terdapat dalam Al-Qur’an. Dalam ilmu tajwid juga di bahas mengenai makhorijul huruf agar dalam segi pembacaannya ada perbadaan dalam semua huruf hijahiyah. Huruf hijahiyah mempunyai sifatul huruf dan sifat itulah yang membedakan masing-masing huruf hijahiyah. B.        Rumusan Masalah 1.       Ada berapa sifat-sifat huruf? 2.       Bagaimana cara mengucapkan atau melafalkan sifat-sifat huruf? BAB II

Makalah Peran dan Fungsi Media Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Media pembelajaran memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang kaya dan bervariasi, tidak saja membuat motivasi belajar meningkat, tetapi juga menjadikan hasil belajar lebih bermakna. Media pembelajaran dapat dimaknai sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi pendidikan sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik didalam maupun diluar kelas, terutama membantu dalam peningkatan prestasi belajar siswa dan membantu juga dalam pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Namun, dalam implementasinya tidak banyak guru yang memanfaatkannya, bahkan penggunaan metode ceramah (lecture method) monoton masih cukup populer dikalangan guru da

PROSES BELAJAR MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN ISLAM

KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabatnya tabiin dan tabiat hingga sampai kepada kita sebagai umatnya. Alhamdulillah pada kesempatan ini penyusun telah menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan Islam”. Sebagai salah satu tugas kelompok mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam. Pada kesempatan ini penyusun sampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam, yang telah memberikan arahan sehingga tugas ini terselesaikan dengan baik. Tidak lupa kepada teman-teman mahasiswa yang telah memberikan dorongan semangat dan motivasi kepada penyusun. Penyusun menyadari bahwa dalam tugas ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Semoga dengan adanya makalah ini bisa dijadikan sebagai bahan kajian dan informasi kepada pihak-pihak yang akan mengembangkan lebih jauh untu